Jumat, Juni 19, 2009

10 0rang yang tak pernah dilahirkan

Berikut adalah 10 daftar, yang mungkin dalam bayangan kita orang-orang tersebut pernah ada tapi sebenarnya tidak pernah dilahirkan :

10.SANTA CLAUS

Kebanyakan orang tua yang beragama Nasrani menceritakan kepada anak-anaknya pada malam Natal bahwa Santa Claus akan datang dan memberi hadiah ketika mereka sedang tidur, budaya ini berlaku bagi kebanyakan orang barat.

09.BARBIE

Barbie telah berkembang menjadi seorang perempuan cantik, yang meng inspirasi kebanyakan wanita atau anak perempuan di dunia.

08.ROBIN HOOD

Pria ini telah menjadi perdebatan banyak orang di Inggris bahkan dunia akan keberadaannya, tapi menurutku ia tidak ada, masa c pencurian dibenarkan, hanya karena ia mengembalikan lagi hasil curiannya ke orang miskin? tetap saja salah. tapi menurutku ia tetap hanya sebuah cerita fiksi.

07. COWBOYS

Seorang pria jantan dengan pistol dan kudanya yang melindungi perempuan dan anak-anak guna memerangi Bandit dan Indian yang jahat, itulah cerita tentang cowboys. kenyataannya, Cowboy adalah seorang cowok peternak Sapi atau petani dan ia tidak pernah berperang.

06. MARLBOROMAN

Apakah ia benar ada? kehidupan seperti di iklan-iklan rokoknya ?, itu hanyalah sebuah iklan dan kehidupannya tidak pernah ada.

05. SI UNYIL & FRIENDS


“Hom-pim-pah alaiyum gambreng!”saia ingat film si unyil tiap hari minggu tahun 80an, ketika itu saia percaya akan keberadaannya, Tapi sekarang itu hanya tokoh manusia yang di buat boneka. BTW Si Unyil telah menjadi salah satu bagian tak terpisahkan dari budaya populer di Indonesia.

04.MALIN KUNDANG

Adalah cerita rakyat sumatera, karena telah berkhianat pada ibunya hingga ia di kutuk menjadi batu, di sumatera sana batunya emang ada hingga sekarang. Apakah ia memang benar-benar ada ? menurutku enggak ada, itu hanya sebuah batu mirip manusia bersujud yang dijadiin cerita, makanya ia pantas menduduki posisi 4.

03.GATOT KACA

Adalah putra Bima dan Arimbi ( Hidimbi ) dalam cerita pewayangan atau dalam sanskrit Mahabarata, ia adalah manusia super, berkulit baja, bertulang besi dan berurat kawat yang
memerangi kaumnya dari kejahatan Kurawa, Ia tewas oleh Adipati Karna dalam perang Kurukshetra. Apakah ia benar pernah ada ? sampai orang india sana mendirikan kuilnya di
Manali, Himachal Pradesh.

02. SANGKURIANG

Adalah seorang cowok dalam legenda rakyat Sunda, kisahnya pertama kali dibuat sejak abad ke 15 dalam manuskrip “BUjangga Manik” atau terkenal dengan pangeran pakuan. Mengisahkan tentang seorang pemuda yang jatuh cinta pada ibunya sendiri yakni Nyi dayang sumbi, yang kemudian karena syaratnya membuat kapal laut / perahu dalam satu malam tidak kesampaian maka ditendanglah kapal tersebut hingga terbalik dan sampai sekarang perahu tersebut menjadi gunung “Tangkuban parahu”. Apakah memang kisah ini “cenah” benar-benar terjadi ribuan tahun lampau ? sama kek Malin Kundang. Manuskrip / catatan nya sendiri sekarang berada di Universitas Oxford Inggris, lha ?

01. ROMEO & JULIET

Adalah sebuah kisah cinta sejati, karangan William Shakespeare . Yang banyak mengilhami para pecinta sejati di barat ataupun di Indonesia untuk setia pada pasangannya sampai akhir hayat menjemput,dikenal juga dengan kisah Romi dan Yuli.ASN

Barangkali ada yang mau nambahain macam pahlawan super hero lainnya atau orang-orang dalam legenda, yang tentu saja tidak bisa ditulis semuanya disini.


oleh :

Sebagian kecil FAKTA-FAKTA tentang Islam

1. Nama “Muhammad” adalah nama yang paling populer di seluruh dunia, dan menempati urutan nomor dua di negara Inggris untuk nama bayi laki-laki ( urutan pertama ditempati oleh nama ‘Jack’ )
Quote:
Originally Posted by shamilbasayev View Post
nambahin gan..nama muhammad saw paling banyak dipake didunia,,walaupun salah mahomed..mohammed..dll
2. Albania merupakan negara satu-satunya di benua Eropa yang 90% penduduknya beragama Islam

3. Kata-kata berikut ini diserap dari bahasa Arab : Algebra, Zero, Cotton, Sofa, Rice, Candy, Safron, Balcony, bahkan ‘Alcohol’ juga berasal dari bahasa Arab, Al-Kuhl, yang mempunyai arti bubuk

4. Beberapa ayat di dalam Al-Qur’an menggambarkan pentingnya persamaan hak antara pria dan wanita ( secara perhitungan matematik ). Kata “Pria” dan “Wanita” di dalam Al-Qur’an sama-sama berjumlah 24

5. Tidak ada apa-apa di dalam Ka’bah

6. Islam merupakan agama yang pertumbuhannya paling cepat di dunia menurut banyak sumber, diperkirakan akan menjadi agama nomor 1 pada tahun 2030

7. Umat Hindu percaya bahwa di dalam Ka’Bah ada salah satu dari Tuhan mereka yang bernama ‘Shiva Lingam‘

8. Nabi Muhammad SAW melaksanakan ibadah haji hanya 2 kali dalam hidupnya
Quote:
Originally Posted by zroknazar View Post
Gan... koreksi dikit...

Rasulullah SAW ber Haji 2 kali...
yang terakhir Haji Wada' atawa Haji Perpisahan Sebelum Beliau Wafat
9. Jikalau sekarang Al-Qur’an dihancurkan, maka versi arab dari Al-Qur’an akan segera di-recover oleh jutaan muslim, yang disebut Huffaz yang telah menghafalkan kata-kata di dalam Al-Qur’an dari mulai awal sampai dengan akhir ayat.

10. Nama original dari kota suci Madinah adalah “Yasthrib"

:::UPDATE:::

11. pemeluk Islam bertambah 2,9% per tahun. Pertumbuhan ini lebih cepat dibandingkan dengan pertumbuhan jumlah penduduk bumi sendiri yang hanya 2,3% per tahun.

12. Berdasarkan data dari Departmen Pertahanan Amerika Serikat. Dari 1,4 juta prajurit di militer Amerika, diperkirakan ada sekitar 3.700 yang beragama Islam ( Muslim ).


13. islam menyebar ke bumi nusantara ketika Nabi Muhammad masi hidup

14. Sebanyak 8 juta orang Muslim yang kini ada di AS dan 20.000 orang AS masuk Islam setiap tahun setelah peristiwa 9/11

15. Jasad Nabi Muhammad pernah ingin dicuri 2 kali, namun kedua2nya gagal dan salah satu yang mencuri dihilangkan oleh Allah dari bumi

16. Jasad Firaun (Ramses II) yang tenggelam di laut merah, Baru ditemukan
oleh arkeolog Giovanni Battista Belzoni tahun 1817. setelah 3000 tahun berada di bawah tanah dan pasir

17. Al Qur’an adalah satu-satunya kitab suci yang bisa dihafal jutaan manusia (Hafidz/penghafal Al Qur’an) sehingga keaslian/kesuciannya selalu terjaga.

18. Jika agama lain bisa punya lebih dari 4 versi kitab suci yang berbeda satu dengan lainnya, maka Al Qur’an hanya ada satu dan tak ada pertentangan di dalamnya:

19. Para astronot telah menemukan bahwa planet Bumi itu mengeluarkan semacam radiasi yang berpusat di kota Mekah, tepatnya berasal dari Ka’Bah. Yang mengejutkan adalah radiasi tersebut bersifat infinite ( tidak berujung ), radiasi tersebut menembus planet mars dan masih berlanjut. peneliti mempercayai bahwa radiasi ini memiliki karakteristik dan menghubungkan antara Ka’Bah di di planet Bumi dengan Ka’bah di alam akhirat.

20. Penelitian lainnya mengungkapkan bahwa batu Hajar Aswad merupakan batu tertua di dunia dan juga bisa mengambang di air.


21. Shalat yang pertama dilakukan oleh Rasulallah Saw menghadap Masjidil Haram adalah shalat Ashar bersama para sahabat, setelah sebelumnya berkiblat ke Masjidil Baitul Maqdis selama enam belas bulan.

22. IBRAHIM adalah "Bapak" dari tiga agama besar, yakni "Judaisme", "Kristen", dan "Islam".

23. Malaikat tidak terhitung jumlahnya dan hanya Allah yang mengetahuinya.

24. Islam, berarti "submisi" atau "menyerah" kepada satu Tuhan, Allah. "Islam" juga berasal dari kata "salam", "perdamaian" dan yang kedua dalam arti "berserah diri". demikian, arti dari "Islam" adalah "kedamaian yang sempurna yang datang bila kita hidup berserah diri kepada Allah".

25. Rasulullah pernah membelah bulan menjadi 2 bagian, dengan hanya menunjuk bulan dengan jarinya. diabadikan Allah dalam al-Qur'an surah Al-Qamar ayat 1: "Sungguh telah dekat hari qiamat, dan bulan pun telah terbelah."

26. sebelum Nabi Ibrahim menginjakkan kakinya ke tanah Makkah sudah ada bangunan Ka'bah yang telah dibangun oleh malaikat dan generasi
sebelum Nabi Ibrahim as. Hal itu dapat dipahami dari kata "Yarfa'u" meninggikan berarti meninggikan bangunan yang sudah ada.
sumber : http://www.acehforum.or.id/sejarah-p...ah-t17975.html

27. Aliran sesat di Indonesia dalam rentangan waktu selama 6 tahun saja (2001 – 2006) telah mencapai angka 250 aliran.

28. Rasulullah menyebutkan ada 73 golongan dalam islam, dan hanya 1 yang akan masuk jannah yaitu "Al Jama’ah".

29. Nabi Muhammad tidak bisa membaca dan tidak bisa menulis, namun ingatannya sangat kuat dan sangat cerdas.

30. kata2 terakhir Nabi Muhammad sebelum wafat adalah "Ummatii … ummatii … ummatii" yang mengungkapkan betapa besar cintanya kepada umatnya.

to be continue..


sumber :
http://www.kaskus.us/

Rabu, Juni 17, 2009

Asrin Surianto, Islam Menghargai Perbedaan

Dalam pemahaman sebagian warga Dayak, Islam telah memisahkan mereka dengan anggota keluarganya.

''Kalau kamu beragama Islam, kamu tidak akan pernah bersatu lagi dengan kami. Kalau kamu memilih Islam, kita berarti sudah bukan saudara kami lagi.''

Begitulah beberapa ungkapan warga Dayak, ketika melihat salah seorang anggota keluarganya memeluk agama Islam.

Ungkapan itu menjadi gambaran negatif yang terekam dalam benak hampir seluruh warga dayak, yang berada di pedalaman Kalimantan, khususnya Kalimantan Timur, terhadap umat Islam.

Pasalnya, Islam melarang umatnya memakan babi, tidak suka dengan sesuatu yang dianggap najis, dan saudaranya yang tidak seiman dengannya adalah kafir. Doktrin ini begitu dalam melekat di pemikiran orang Dayak Benuaq.

Kalimat dan ungkapan itu pula yang pernah dirasakan Asrin Surianto (35), salah seorang warga Dayak Benuaq, yang tinggal di Desa Dasaq, Kecamatan Muara Pahu, Kabupaten Kutai Barat (dahulunya wilayah ini masuk dalam Kabupaten Kutai. Setelah masa otonomi daerah, Kabupaten Kutai dimekarkan menjadi Kabupaten Kutai Barat, Kutai Timur, dan Kutai Kartanegara), saat dirinya memeluk agama Islam.

Mengenal Islam
Saat itu, tahun 1983. Ayahnya yang bernama Gamas, memilih memeluk agama Islam. Namun demikian, ayahnya tak pernah memaksakan anak-anaknya mengikuti agama orang tuanya. Orang tuanya berpesan, pilihlah agama yang terbaik bagi diri mereka sendiri.

''Alhamdulillah, dari ketiga anak-anak bapak yang masih hidup, saya mengikuti jejak bapak,'' ujar Pembantu Dekan III Fakultas Agama Islam, Universitas Kutai Kartanegara (Unikarta), Tenggarong.

Persentuhan ayahnya dengan Islam, jelas Asrin, karena ayahnya bekerja sebagai seorang guru di sebuah sekolah di Desa Dasaq. ''Karena banyak bersentuhan dengan buku-buku pelajaran di sekolah, akhirnya Bapak memilih Islam sebagai jalan hidupnya. Sebelumnya, keluarga kami menganut agama Kristen. Namun, hanya sekadarnya, tidak begitu mendalam. Kebanyakan masih mempercayai pada kehidupan di alam (Anismisme--Red),'' ujar Asrin mengisahkan awal mula persentuhannya dengan Islam.

Asrin menambahkan, kendati perkenalan orang tuanya pada agama Islam, namun sifatnya lebih pada pemahaman keagamaan yang ada kemiripan dengan kebiasaan orang dayak yang percaya pada Animisme. ''Ayah saya mengikuti paham tasawuf. Namun, pemahamannya hanya untuk kedigdayaan,'' terangnya.

Pun, hal yang sama juga dialami Asrin. Awalnya, ia tidak mempedulikan pada ajaran sebuah agama. Namun, rupanya berbagai kehidupan di masyarakat Dayak mengikuti ajaran Animisme, membuatnya harus berpikir untuk menemukan bentuk-bentuk kedamaian dalam hidupnya.

Asrin menceritakan, pada usia lima tahun, ibunya yang bernama Fati, meninggal dunia. Dan, dari sembilan bersaudara, hanya tiga yang masih hidup. Kondisi ekonomi yang sulit, membuat hidup suami Kustaniah ini selalu berpindah-pindah tempat dan pengasuhan. Dari paman yang satu pada paman yang lain.

Akhirnya, ketika masuk SD, ia pun mengikuti salah seorang pamannya yang berprofesi sebagai Gembala Sidang (Pendeta Muda). Dan, Asrin lalu dimasukkan ke sekolah Kristen. Ia pun menganut agama Kristen Protestan.

Dan, ketika duduk di bangku kelas lima SD, ia bersama kedua saudaranya dipanggil ayahnya. Ayahnya menyampaikan tentang perihal agama Islam, dan menyerahkan sepenuhnya pilihan anak-anaknya dalam masalah agama, apakah mau berislam atau tetap pada agama Kristen/Animisme.

''Akhirnya, berdasarkan pertimbangan sederhana, yakni ayah adalah orang saya anggap paling mengerti tentang kebajikan, pilihannya tentu adalah pilihan yang terbaik. Maka, saya pun ikut ayah saya,'' ujarnya.

Setelah lulus SD, kata Asrin, ayah memberikan beberapa buku bacaan ringan tentang perbedaan agama yang berjudul Dialog Masalah Ketuhanan Yesus antara Seorang Ulama dengan Seorang Pendeta.

''Buku tersebut mendorong keinginan saya untuk mengkaji lebih dalam tentang Islam,'' paparnya.

Akhirnya, pada 1990, orang tuanya mendaftarkan Asrin pada salah satu pesantren di Kota Tenggarong, tepatnya di Ponpes Ribathul Khail, Timbau, Tenggarong. ''Namun, belum sempat saya masuk sekolah, ayah saya meninggal dunia,'' kenangnya.

Kemudian, atas bantuan salah seorang pamannya, Asrin tetap melanjutkan pendidikan di MTs Ribtahul Khail dengan fasilitas bebas SPP dan BP3. ''Namun, untuk biaya hidup, saya harus berusaha sendiri,'' ujarnya.

Semangat itu terus dipertahankan dan sekolah harus tetap jalan. ''Menuntut pendidikan di MTs adalah amanah almarhum ayah. Alhamdulillah, tahun 1993, saya lulus MTs, kemudian melanjutkan ke madrasah aliyah di Ponpes Ribathul Khail, sampai akhirnya tamat tahun 1996,'' ujarnya.

Kendati mendapat keringanan dari pengasuh pondok pesantren, Asrin tetap ingin mandiri. Di sela-sela kesibukannya menuntut ilmu, ia pun harus membiayai dirinya sendiri. Ia tak mau selamanya bergantung pada orang lain. Dengan kemampuannya berceramah (pidato), ia berhasil menghidupi dirinya.

Asrin beruntung, kehidupan di pesantren memberikannya ketenangan hidup untuk belajar Islam lebih mendalam. Apalagi, di Pesantren Ribtahul Khail Timbau Tenggarong yang mengajarkan para santrinya mandiri, membuat Asrin makin kuat dalam menghadapi berbagai ujian dan rintangan.

Setelah lulus dari aliyah di pesantren inilah, Asrin kembali banyak bersentuhan dengan saudara-saudaranya warga Dayak Benuaq, di Desa Dasaq. ''Awalnya mereka sangat antipati terhadap Islam. Mereka memandang Islam sebagai agama yang memisahkan anggota keluarga mereka,'' terang Alumnus Fakultas Agama Islam, Unikarta ini.

Agama toleran
Dalam pandangan orang Dayak, orang Islam itu menjadi penyebab hilangnya kebersamaan dan persatuan anggota keluarga dayak. Sebab, begitu salah seorang anggota keluarganya memeluk Islam, mereka akan kesulitan berhubungan lagi.

''Sebab, dalam agama Islam, babi itu kan diharamkan. Sementara, banyak orang Dayak yang memelihara babi. Nah, karena suka makan babi, orang Dayak itu lalu dianggap najis. Dan, karena berbeda agama, mereka adalah kafir,'' ungkap Asrin atas pandangan orang Dayak tentang Islam.

Secara perlahan, Asrin pun menyampaikan nilai-nilai Islam sesuai dengan apa yang telah didapatkannya selama menuntut ilmu di pesantren. Asrin menyampaikan bahwa Islam tidak seperti yang mereka gambarkan. ''Islam itu justru cinta kebersamaan, saling menghargai, dan menghormati. Kendati berbeda agama, Islam menghormati perbedaan itu,'' kata Asrin kepada para warga Dayak dan anggota keluarganya yang masih menganut agama terdahulu.

Dan itu, lanjutnya, yang ia tunjukkan pada komunitas Dayak saat dirinya berada di kampung halaman. ''Saya datang pada setiap hajatan mereka. Namun, saya harus menjaga keyakinan saya. Saya tidak secara frontal menyinggung perasaan mereka yang berbeda keyakinan,'' ujarnya.

Dengan pendekatan yang baik, akhirnya Islam bisa diterima beberapa warga Dayak. ''Alhamdulillah, mereka tertarik dan ada sebagian yang masuk Islam. Saat ini, sekitar 50 orang warga Dayak di desa Dasaq, Muara Pahu, Kutai Barat, telah memilih Islam. Kami pun bergotong-royong membangun mushala untuk kegiatan ibadah,'' terang staf pengajar Fakultas Agama Islam, di Unikarta, Tenggarong.

Kini, Asrin harus terus berjuang mengajak saudara-saudaranya untuk memeluk Islam. Dengan pendidikan yang telah ditempuhnya, ia senantiasa berdakwah pada komunitasnya, membimbing serta menyeru warganya untuk menuju jalan yang lurus, yaitu agama Islam. -syahruddin el-fikri/taq

BIODATA :
Nama : H Asrin Surianto SAg
TTL : Dasaq, 7 September 1974
Suku : Dayak Benuaq
Nama Ayah : Gamas
Ibu : Fati
Kampung Asal : Desa Dasaq Kecamatan Muara Pahu Kabupaten Kutai Barat Kaltim
Agama Asal : Kristen Protestan/Animisme

Data Pendidikan
SDN 012 Dasaq lulus 1987
MTs PPKP Ribathul Khail Timbau Tenggarong 1993
MA PPKP Ribathul Khail Timbau Tenggarong 1996
Fakultas Agama Islam Jurusan Dakwah lulus 2001

Pengalaman Jabatan/Pekerjaan
Fungsional :
- Dosen Pengajar Fakultas Agama Islam Unikarta 2001 - sekarang
- Pembantu Dekan III Fak. Agama Islam Unikarta 2002 - 2004
- Pembantu Dekan II Fak. Agama Islam Unikarta 2004 - 2008
- Pembantu Dekan III Fak. Agama Islam Unikarta 2008 - sekarang

Struktural :
- Kepala KUA Kec. Kembang Janggut Depag Kukar 2004 - 2006
- Penyuluh Agama Islam Trampil Depag Kukar 2006 - sekarang

Selasa, Juni 16, 2009

Yusuf Islam Menemukan Islam Setelah Pencarian Panjang

"Aku tahu betapa menakjubkan Islam dan betapa ia telah memengaruhi kehidupan dan mencerahkan diriku." (Yusuf Islam)

Yusuf Islam (Cat Stevens) adalah mantan superstar rock dunia yang mengundurkan diri dari dunia musik untuk mempelajari Islam, dan kini aktif berdakwah melalui kegiatan pendidikan dan soisal.

Yusuf Islam terlahir dengan nama Stephen Demetre Georgiou, 21 Juli 1948, di London sebagai non Muslim (Nasrani).

"Aku dilahirkan di London, jantung dunia Barat. Aku dilahirkan di era televisi dan angkasa luar. Aku dilahirkan di era teknologi mencapai puncaknya di negara yang terkenal dengan peradabannya, negara Inggris. Aku tumbuh dalam masyarakat tersebut dan aku belajar di sekolah Katholik yang mengajarkanku tentang agama Nashrani sebagai jalan hidup dan kepercayaan. Dari sini pula aku mengetahui apa yang harus kuketahui tentang Allah, al-Masih `Alaihis-salaam dan taqdir, yang baik maupun yang buruk," paparnya.

Ia mendapatakan banyak pengetahuan tentang Tuhan dan doktrin Trinitas di sekolahan katolik tersebut sejak dini. Konsep ketuhanan yang masih menyisakan petanyaan dan keraguan bagianya.

Besar dalam keluarga dan lingkungan Nasrani yang berpandangan materialis, secara otomatis, ia pun tumbuh seperti mereka.

"Kehidupan di sekelilingku adalah kehidupan materi. Paham materialis gencar diserukan dari berbagai media informasi. Mereka mengajarkan, kekayaan adalah kekayaan harta benda yang sesungguhnya, dan kefakiran adalah ketiadaan harta benda secara hakiki. Amerika adalah contoh negara kaya dan negara-negara dunia ketiga adalah contoh kemiskinan, kelaparan, kebodohan, dan kepapaan. Karena itu, aku harus memilih dan meniti jalan kekayaan, supaya aku bisa hidup bahagia; supaya aku dapat kenikmatan hidup. Karena itu, aku membangun falsafah hidup bahwa dunia tidaklah ada kaitannya dengan agama. Falsafah inilah yang aku jalani, agar aku mendapatkan kebahagiaan jiwa," akunya.

Saat menginjak usia dewasa, muncul kekagumannya pada para artis yang ia sering saksikan lewat berbagai media massa hingga mengganggap mereka sebagai dewa tertinggi. Ia pun bertekad mengikuti pengalaman mereka. Dan benar, ternyata ia menjadi salah seorang bintang pop terkenal yang terpampang di berbagai media massa.

"Lalu, aku mulai melihat kepada sarana untuk meraih kesuksesan. Dan, cara yang paling mudah adalah dengan membeli gitar, mengarang lagu, dan menyanyikannya sendiri. Aku lalu tampil di hadapan mereka. Inilah yang benar-benar aku lakukan dengan membawa nama "Cat Stevens". Dan tidak berapa lama, yakni ketika aku berusia 18 tahun, aku telah menyelesaikan rekaman dalam delapan kaset. Setelah itu banyak sekali tawaran. Dan aku pun bisa mengumpulkan uang yang banyak. Di samping itu, pamorku pun mencapai puncak," imbunya.

Pada saat itu, ia merasa bahwa dirinya lebih besar dari alam ini dan seolah-olah usianya lebih panjang daripada kehidupan dunia dan seolah-olah ialah orang pertama yang dapat merasakan kehidupan seperti itu.

Namun pada suatu ketika ia jatuh sakit dan terpaksa di-opname di rumah sakit. Pada saat itulah ia mengakui mempunyai kesempatan untuk merenung, hingga ia temukan bahwa dirinya hanyalah sepotong jasad dan apa yang selama ini ia lakukan hanyalah untuk memenuhi kebutuhan jasad.

Ia menilai bahwa sakit yang ia derita merupakan cobaan Tuhan dan kesempatan untuk membuka matanya. Mengapa ia berada disini? Apa yang ia lakukan dalam kehidupan ini?

Sejak saat itulah pengembaraan dan pencarian akan kebenaran ia jalani. Keyakinan yang selama ini ia pegang ia anggap belum mampu membasuh dahaga spiritualnya.

"Aku memiliki iman kepada Allah. Tetapi, gereja belum mengenalkanku siapakah Tuhan itu dan aku tak mampu sampai pada hakikat Tuhan sebagaimana yang dibicarakan gereja! Pikiranku buntu. Maka, aku memulai berpikir tentang jalan hidup yang baru. Aku memiliki buku-buku tentang akidah dan masalah ketimuran. Aku mencari tentang Islam dan hakikatnya. Dan seperti ada perasaan, aku harus menuju pada titik tujuan tertentu, tetapi aku tidak tahu keberadaan dan pengertiannya," tuturnya.

Beberapa ajaran Timur ia pelajari dan coba mendalaminya. Demi dahaganya ini juga yang membawanya pada ajaran klenik Timur.

"Aku tidak puas berpangku tangan, duduk dengan pikiran kosong. Aku mulai berpikir dan mencari kebahagiaan yang tidak kudapatkan dalam kekayaan, ketenaran, puncak karir maupun di gereja. Maka aku mulai mengetuk pintu Budha dan falsafah China. Aku pun mempelajarinya. Aku mengira, kebahagiaan adalah dengan mencari berita apa yang akan terjadi di hari esok, sehingga kita bisa menghindari keburukannya. Aku berubah menjadi penganut paham Qadariyyah. Aku percaya dengan bintang-bintang, mencari berita apa yang akan terjadi. Tetapi, semua itu ternyata keliru," lanjutnya.

Yusuf bahkan sempat putus asa ketika Kebenaran Tuhan yang ia cari belum juga ia temukan dalam berbagai ajaran dan falsafah yang telah ia dalami. Ia pun sempat menjadi ateis dan kembali kepada obat-obatan penenang.

Dalam keputusasaannya itu, ia merasa bahwa tidak ada keyakinan dan ajaran yang bisa memberikan jawaban kepadanya. Jawaban yang bisa menjelaskan kepadanya hakikat yang sedang ia cari. Ia pun akhirnya kembali kepada keyakinan awalnya yang telah ia pelajari di gereja.

"Dan ketika itu aku belum mengetahui tentang Islam sama sekali. Maka aku tetap pada keyakinanku semula, pada pemahamanku yang pertama, yang aku pelajari dari gereja. Aku menyimpulkan bahwa kepercayaan-kepercayaan yang aku pelajari itu adalah keliru. Dan bahwa gereja sedikit lebih baik daripadanya. Aku kembali lagi kepada gereja. Aku kembali mengarang musik seperti semula. Dan aku merasa Kristen adalah agamaku. Aku berusaha ikhlas demi agamaku. Aku berusaha mengarang lagu-lagu dengan baik. Aku berangkat dari pemikiran Barat yang bergantung pada ajaran-ajaran gereja. Yakni, ajaran yang memberikan inspirasi kepada manusia bahwa dia akan sempurna seperti Tuhan jika ia melakukan pekerjaannya dengan baik serta ia mencintai dan ikhlas terhadap pekerjaannya," ungkapnya.

Hingga semua berubah ketika hidayah Allah mulai menyapanya dan mebasuh semua dahaganya. Hidayah ini bermula dari ketidaksengajaanya memimiliki dan kemudian mempelajari Alquran.

"Pada tahun 1975 terjadi suatu yang luar biasa, yakni ketika saudara kandungku pergi melawat ke masjidil Aqsha. Ketika kembali, ia menceritakan kepadaku ada suatu keanehan yang ia rasakan di saat melawat masjid tersebut. Ia dapat merasakan adanya kehidupan ruhani dan ketenangan jiwa di dalamnya. Hal ini berbeda dengan gereja, walau dipadati orang banyak namun ia merasakan kehampaan di dalamnya. Ini semua mendorongnya untuk membeli Alquran dan ingin mengetahui bagaimana tanggapanku terhadap Alquran. Mushaf itu masih tetap bersamaku sampai aku mengunjungi al-Quds Palestina," lanjutnya.

Setelah kunjungan tersebut, Yusuf mulai mempelajari Alquran yang dihadiahkan oleh saudaranya itu. Suatu kitab yang ia tidak mengetahui apa isi di dalamnya, juga tak mengetahui apa yang dibicarakannya. Lalu Yusuf mencari terjemahan Alquran setelah ia mengunjungi al-Quds.

"Pertama kalinya, melalui Alquran aku berpikir tentang apa itu Islam. Sebab, Islam menurut pandangan orang Barat adalah agama yang fanatik dan sektarian. Dan umat Islam itu sama saja. Mereka adalah orang-orang asing, baik Arab maupun Turki. Kedua orangtuaku berdarah Yunani. Dan orang Yunani sangat benci kepada orang Turki Muslim. Karena itu, mestinya aku membenci Alquran yang merupakan agama dan pedoman orang-orang Turki, sebagai dendam warisan. Tetapi, aku memandang, aku harus mempelajarinya (terjemahannya). Tidak ada salahnya aku mengetahui isinya," akunya.

"Ketika aku membaca Alquran aku mendapati bahwa Alquran mengandung jawaban atas semua persoalanku, yaitu siapa aku ini? Dari mana aku datang? Apa tujuan dari sebuah kehidupan? Aku baca Alquran berulang-ulang dan aku merasa sangat kagum terhadap tujuan dakwah agama ini yang mengajak untuk menggunakan akal sehat, dorongan untuk berakhlak mulia dan aku pun mulai merasakan keagungan Sang Pencipta," jelasnya.

Semakin kuat perasaan ini muncul dari jiwanya, membuat perasaan bangga terhadap dirinya sendiri semakin kecil dan rasa butuh terhadap Ilah Yang Maha Berkuasa atas segalanya semakin besar di dalam relung jiwanya yang terdalam. Ia pun akhirnya, memutuskan untuk meilih jalan hidayah ini.

Pada Desember 1977, setelah jumatan, Yusuf menemui imam masjid dan resmi mengucapkan dua kalimat syahdat.

"Pada hari Jumat, aku bertekad untuk menyatukan akal dan pikiranku yang baru tersebut dengan segala perbuatanku. Aku harus menentukan tujuan hidup. Lantas aku melangkah menuju masjid London dan mengumumkan keislamanku. Aku mengatakan, `Asyhadu anlaa ilaaha illallaah wa asyhadu anna Muhammadan rasuulullaah'," paparnya.

Baru pada 4 Juli 1978, Ia mengubah nama menjadi Yusuf Islam.

"Menurut kalender Hijriah, saya lahir pada 14 ramadhan 1367, persis bulan purnama," kenang dia. "Saya selalu suka nama Joseph, jadi meilih nama Yusuf. Ada kisah tentang Yusuf dalam Alquran," lanjutnya.

Ketika awal-awal dia menyatakan Muslim, banyak yang menganggap dia telah gila. Yusf sadar bahwa keputusan menerima Islam bukanlah sesuatu yang ringan dan mudah.

"Ketika itu, aku yakin bahwa Islam yang kupeluk adalah risalah yang berat, bukan suatu pekerjaan yang selesai dengan sekedar mengucapkan dua kalimat syahadat. Aku telah dilahirkan kembali. Dan aku telah mengetahui ke mana aku berjalan bersama saudara-saudara muslimku yang lainnya. Sebelumnya, aku sama sekali tidak pernah menemui salah seorang dari mereka. Seandainya pun ada seorang muslim yang menemuiku dan mengajakku kepada Islam, tentu aku menolak ajakkannya, karena keadaan umat Islam yang diremehkan dan diolok-olok oleh media informasi Barat. Bahkan, media umat Islam sendiri sering mengolok-olok hakikat Islam. Mereka justru sering mendukung berbagai kedustaan dan kebohongan yang dilontarkan oleh musuh-musuh Islam, padahal mereka ini tidak mampu memperbaiki bangsa mereka sendiri
yang kini telah dihancurkan oleh penyakit-penyakit akhlak, sosial, dan sebagainya," tuturnya.

"Aku telah mempelajari Islam dari sumbernya yang utama, yaitu Alquran. Selanjutnya, aku mempelajari sejarah hidup (sirah) Rasulullah Shallallahu `alaihi wa sallam. Bagaimana beliau dengan perilaku dan sunnahnya mengajarkan Islam kepada umat Islam. Aku lalu mengetahui kekayaan yang agung dari kehidupan dan sunnah Rasulullah Shallallahu `alaihi wa sallam. Aku sudah lupa musik." imbuhnya.

Yusuf pun mencapai puncak ketenangan di saat ia mengetahui bahwa ia dapat bermunajat langsung dengan Rabbnya melalui ibadah shalat. Berbeda dengan agama-agama lain yang harus melalui perantara.

Demikianlah Yusuf Islam si pencari kebenaran sejati yang akhirnya menemukan apa yang dicarinya itu dalam Islam. Setelah masuk Islam ia tidak lantas larut dalam ego spiritualnya; menghabiskan waktu dan hidupnya di tempat ibadah menyembah Allah yang telah menguasai hatinya dengan kecintaan, namun ia melakukan aktivitas sosial dan juga untuk kemaslahatan agama ini. Ia ikut andil di dalam berbagai lembaga dan yayasan Islam yang bergerak di bidang dakwah dan sosial./taq/berbagai sumber

Kamis, Juni 04, 2009

Wahyu Soeparno Putro: Hidayah Azan Subuh

Semua stigma negatif sebagaimana dilontarkan kelompok orientalis. Tentang Nabi Muhammad SAW, jelas tidak benar.


''Kalau saya melihat Mas Wahyu sekarang dengan orang Barat yang dulu tinggal di Australia itu jauh berbeda.'' Kata-kata itu meluncur dari mulut lelaki bernama lengkap Wahyu Soeparno Putro ketika mengawali pembicaraan dengan Republika di sela-sela waktu senggangnya.

Masyarakat Indonesia mengenal sosok pria bule ini dari layar kaca. Sejak beberapa tahun terakhir, pemilik nama lahir Dale Andrew Collins-Smith memang ikut meramaikan dunia entertainment di Tanah Air. Saat ini, ia melakoni sebagai pembawa acara program religi yang ditayangkan di salah satu stasiun televisi swasta.

Menurut Wahyu, begitu ia biasa disapa kini, gambaran dirinya yang dulu adalah orang yang gemar minuman beralkohol dan dekat dengan kehidupan malam dan hura-hura. ''Meski sejak kecil saya menganut (agama) Buddha, saya lebih mementingkan berprestasi secara duniawi, punya harta dan pekerjaan yang membanggakan,'' ujar lelaki kelahiran Skotlandia, 28 Juli 1963.

Karena itu, bagi Wahyu, agama hanya merupakan sebuah identitas diri yang harus dimilikinya ketika memasuki jenjang sekolah dasar. Terlebih lagi, kedua orang tuanya tidak meyakini satu ajaran agama apa pun. Maka, ketika pihak sekolah tempatnya menuntut ilmu mewajibkan para muridnya untuk mencantumkan agama yang dianut, Wahyu pun memilih Buddha.

Perkenalannya secara dekat dengan Islam baru terjadi ketika ia memutuskan meninggalkan semua kemapanan yang didapatkan di negara asalnya, Australia, untuk kemudian pindah ke Indonesia pada 1994 silam. Semasa tinggal di negeri kangguru, ia sudah mengetahui tentang Islam dari berbagai pemberitaan mengenai konflik Timur Tengah yang disajikan media massa di Australia. Namun, dari berbagai pemberitaan tersebut, ia hanya mengetahui bahwa Islam itu identik dengan perang dan kekerasan.

''Sebenarnya saya pribadi tidak paham apa yang media sampaikan mengenai Timur Tengah, karena sejak kecil saya tidak gampang percaya dengan apa yang diberitakan oleh media. Terlebih lagi, ada teman yang bilang ia bisa terima semua agama kecuali Islam,'' tuturnya.

Namun, ketika pertama kali tinggal di Indonesia, Wahyu yang telah menjadi yatim-piatu sejak usia 20 tahun ini justru tinggal di lingkungan masyarakat yang mayoritasnya Muslim. Yang menjadi kendala baginya saat itu bukan masalah perbedaan agama, melainkan soal perbedaan budaya dan adat istiadat masyarakat Yogyakarta yang terkenal sangat sopan dan halus dalam bertutur kata.

Di kota gudeg itu, dia tinggal mengontrak bersama teman. Namun, seiring waktu berjalan, dia kemudian bertemu dengan Soeparno. Soeparno ini adalah ayah beranak lima yang bekerja sebagai seorang satpam. Singkat cerita, Wahyu kemudian diajak menetap bersama di rumah Soeparno sekaligus juga diangkat sebagai anak dari keluarga besar Soeparno.

Azan Subuh
Lebih banyak bergaul dengan komunitas Muslim di tempat tinggalnya di Yogyakarta, membuat Wahyu merasa nyaman untuk mengenal lebih dalam mengenai Islam. Bahkan, tahun pertama tinggal di Yogyakarta, Wahyu sudah mulai ikut berpuasa bersama dengan semua rekan di kantornya yang dulu.

''Awalnya, saya cuma ingin mengetahui saja seperti apa sih rasanya puasa,'' kata dia. Tetapi, setelah tahun kedua tinggal di sana, ia sudah bisa menjalankan puasa selama sebulan penuh.

Dari sekadar ikut-ikutan berpuasa, kata Wahyu, sejak itu ia mulai merasakan suatu perubahan dalam dirinya. Jika biasanya sulit sekali untuk bangun pagi, entah kenapa setelah rutin ikut menjalankan puasa di bulan Ramadhan, ia kerap terbangun beberapa menit sebelum azan Subuh berkumandang.

Awalnya, suara azan Subuh adalah 'musuh' bebuyutan Wahyu. Ia merasa, suara itu sangat mengganggu tidurnya. Namun, siapa nyana, suara azan Subuh itu pula yang justru membawanya menemukan jalan menjadi seorang mualaf--seorang pemeluk Islam.

Rumah Soeparno letaknya hanya sepelemparan batu ke arah masjid. Karena tidak jauh dari masjid, tidak mengherankan kalau setiap pagi suara azan Subuh itu seperti meraung-raung di dekat daun telinganya. Rutinitas itu akhirnya membuat Wahyu selalu terbangun di pagi hari. ''Ini yang membuat saya heran,'' katanya. ''Padahal, sejak kecil saya tak pernah bisa bangun pagi, tapi di sana (Yogyakarta) saya mampu mengubah pola hidup saya untuk bangun pagi.''

Pengalamannya tersebut kemudian ia ceritakan ke bapak angkatnya. Namun, oleh Soeparno, ia disarankan menemui seorang ustadz yang juga merupakan imam masjid di tempat tinggalnya, bernama Sigit. ''Waktu saya ceritakan tentang pengalaman saya, dia malah berkata kepada saya, 'Sepertinya malaikat mulai dekat dengan kamu','' kata Wahyu menirukan ucapan Pak Sigit.

Mendengar ucapan itu, Wahyu merasakan seperti ada yang meledak-ledak di dalam dirinya. ''Semuanya seperti jatuh ke tempatnya,'' kata dia menggambarkan situasi emosional dirinya ketika itu. ''Saat itu, saya juga sudah bisa menangkap secara akal sehat tentang Islam,'' ujarnya lagi.

Ledakan yang ada di dalam diri itu kemudian membawa Wahyu terus menjalin hubungan dengan Pak Sigit. Dari sosok ustadz itu, dia mengaku mendapatkan sebuah buku tentang Islam dan mualaf. Dan, pada saat itu pula, niatnya untuk mempelajari Islam dan semua ajarannya kian menggelora.

Saat hasrat di dalam diri semakin 'merasa' Islam, Wahyu kemudian bertanya pada Soeparno. ''Saya merasa lucu karena sudah seperti merasa Muslim,'' kata dia kepada Soeparno. ''Tetapi, bagaimana caranya,'' sambung dia kembali. Mendengar ucapan pria bule, Soeparno sangat terkejut. Lantas lelaki ini menyarankan agar Wahyu masuk Islam saja melalui bantuan Pak Sigit.

Tidak membutuhkan waktu lama, sekitar medio 1999, Dale Andrew Collins-Smith kemudian berpindah agama sekaligus berganti nama menjadi Wahyu Soeparno Putro. Dan, prosesi hijrah itu dilakukannya di masjid yang mengumandangkan azan Subuh dekat rumahnya. Yang dulu dianggap 'mengganggu' tidurnya.

Setelah memeluk Islam, ia baru menyadari bahwa semua stigma negatif mengenai agama yang dibawa oleh Nabi Muhammad SAW ini ternyata tidak benar. Bahkan, selama berada dalam pelukan Islam hampir 10 tahun lamanya, ia merasakan menjadi pribadi yang lebih baik dari sebelumnya.

Dirinya yang sekarang, menurut Wahyu, adalah sosok pribadi yang jauh lebih sabar, lebih banyak diam daripada komentar, dan jauh lebih sederhana. ''Dulu apa yang saya dapat, saya nikmati sendiri. Kalau sekarang, saya menilai rezeki yang kita peroleh tidak semuanya milik kita, tapi ada hak orang lain.''

Kendati demikian, untuk urusan agama, lanjut Wahyu, dirinya tidak segan-segan untuk bersikap tegas. ''Kalau tidak, ya tidak. Tidak ada yang namanya abu-abu,'' tukasnya. Meski hal tersebut, diakuinya, terkadang membuat hubungan dengan teman-temannya menjadi kurang baik.

Peneguh Semangatku.....